Khabby Lame Si TikTokers Kocak Ternyata Jebolan Sekolah Alquran
Khabby Lame Si TikTokers Kocak Ternyata Jebolan Sekolah Alquran
TikToker Khaby Lame mengaku dirinya seorang Muslim. Bahkan ia senggang disekolahkan di sekolah lewat program menghapal AlQuran di Senegal.
"Iya, saya seorang Muslim, seorang Muslim yang praktikal. Saya tidak peduli wajib berkata apa lagi," kata Lame paling dalam wawancara lewat media Italia bagaikan dikutip dari Ary News.
Pria berdarah Senegal, Afrika Barat, ini mengmenyiahkan keluarganya pindah ke Italia saat ia berusia satu tahun. Kemudian saat berusia 14 tahun, ia dikirim ke sekolah dengan program Hifdz AlQuran di damping Dakar, Senegal.
Seperti dikutip dari jurnal Tarbawy (2017), Hifdz AlQuran merupakan program spesial dalam sekolah dasar menjumpai pembentukan karakter qurani anak cucu. Sesungguhnya secara standar Hifdz Al Quran diartikan sebagai menghapal Al Quran. Anak pun diharapkan mampu menghapal Al Quran berikut memperhatikan adab-adabnya.
Kini budak jebolan program Hifdz AlQuran ini jadi raja TikTok memakai aktiva ekspresi wajah yang unik. Ia memegang lebih ketimbang 142 juta pengikut dempet TikTok, mengalahkan dancer bersama content creator Charli D'Amelio yang sempat didapuk punya pengikut terbanyak.
Popularitas Lame bermula dekat awal pandemi dekat 2020 silam. Ia mengunggah video setelah kehilangan pekerjaan sebagai pekerja pabrik dekat Italia. Lame tinggal bersama orang tuanya dekat Chivasso sembari mencari pekerjaan.
Suatu ketika, ia mengunduh TikTok maka mulai melahirkan video dengan nama akun Khaby Lame. Seperti TikToker newbie lain, ia mengunggah video dirinya menari, menonton video gim atau melakukan tingkah polah jenaka.
Awal 2021, ia mulai mengolok-olok video life-hack antara media sosial. Responsnya tanpa kata. Cuma mengangkat bahu beserta memperlihatkan ekspresi putus asa.
"Saya mendapat ide itu karena saya melihat video-video ini beredar, atas saya menyukai ide untuk menghadirkan kesederhanaan," kata Lame antara CNN akhir tahun lantas.
"Saya memikirkan cara akan menjangkau sebanyak mungkin orang. Dan cara terbaik adalah tidak berbicara."
