Gunungan Durian Sekeras 5 Meter Menjulang antara Alun-alun Kota Jember

Gunungan Durian Sekeras 5 Meter Menjulang antara Alun-alun Kota Jember Gunungan Durian Sekeras 5 Meter Menjulang antara Alun-alun Kota Jember

JEMBER – Gunungan buah durian sekeras 5 meter dan lebar alas bawah 50 meter menjulang di tengah alun-alun Kota Jember. Adanya gunung buah yang terkenal lewat kulitnya yang tangguh dan berduri itu, untuk melengkapi kalender Gebyar Gunungan Hasil Bumi se Jember yang digelar pemkab sedaerah, Sabtu (4/3/2023).

Buah durian itu ialah kualitas super nan diberpusatkan langsung mengenai Kecamatan Sumberjambe, Jember. Jenis Jambe Arum Jember lagi Raung Jambe Jember.

Dengan sudah mengantongi sertifikat resmi dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, untuk melengkapi acara yang akrab disebut sedekah bumi itu.

Menurut Camat Sumberjambe Joni Nurcahyono, total buah durian yang dibentuk gunungan itu ada seluber 2023 jumlahnya.

“Jumlah 2023 itu berimbang dengan tahun ini. Untuk mendukung aktivitas dari Pak Bupati. Dimana buah durian itu langsung kami petik dari pohonnya, akan masing tiap pohon ada 10-11 durian. Dari seluruh desa di Kecamatan Sumberjambe. Diantaranya Desa Paleran, Pringgondani, Rowosari, dan Jambearum,” kata Joni.

Pengirimannya demi membentuk gunungan buah durian itu, lanjutnya, dilakukan sejak Jumat malam (3/3) kemarin. “Dikirim demi dipegang mobil pick up, demi lama perjalanan 1 – 1,5 jam. Tidak kita bawa pakai truk, karena khawatir buahnya nanti pecah,” ujarnya.

Untuk buah durian yang bersumber dari Kecamatan Sumberjambe, kata Joni, berbeda memakai daerah-daerah lain.

“Mulai dari rasa, kelembekan buahnya, ukuran biji, ukurannya adapun bisa mencapai 5-7 Kg bahkan lebih. Karena tekstur tanah dan lokasi kebun buah duriannya pas. Maka dari itu jenis dua varietas durian ini dapat sertifikat dari Kementan (Kementerian Pertanian),” kapertanyaan.

“Buah durian kami kelainan demi jenis durian montong. Kalau buah durian kami, lokal dan manisnya kelainan. Kalau montong kan cenderung gurih,” sambungnya.

Terkait gairah yang digelar di alun-alun Kota Jember itu, kata Bupati Jember Hendy Siswanto merupakan pencanangan even hangat di Kota Tembakau ini. Yakni even Hari Budaya di Jember.

“Hari ini kita Alhamdulillah dekat alun-alun Kota Jember menggelar kegiatan sedekah bumi. Dimana ini bagian daripada kearifan lokal dekat Jember. Kita representasikan bahwa sedekah bumi ini warisan budaya lokal dulu. Saat kita punya kerajaan. Dulu kita menyebutnya Kerajaan Sadeng sekitar abad 14,” kata Bupati Hendy saat dikonfirmasi terpisah.

“Kerajaan Sadeng ini luar biasa, sebelum kerajaan Majapahit. Jika Jember punya kerajaan tepatnya dempet Kecamatan Puger dulunya. Tentu hebat budaya-budaya dempet Jember ini,” sambungnya.

Terkait bentuk konsep Hari Budaya nan dimaksud, Hendy menjelaskan, para camat ketimbang seluruh kecamatan se Jember. Menyerahkan hasil pertanian ke Pemkab Jember.

“Istilahnya merupakan persembahan ketimbang camat-camat kami atau kalau dulu disebut Wedono. Kemudian saya sebagai bupati, dulu akrab disebut adipati. Nah tindakan ini, ketimbang para camat itu akan mereka punya petani. Menyerahkan sedekah bumi, sebagai potensi kearifan menyertai kekayaan alam akan ada dalam setiap kecamatan,” sambungnya.

Dengan makna tersirat, melalui hasil pertanian yang dikumpulkan itu. Dibagikan kembali ke ribuan masyarakat Jember. Memiliki pesan bahwa pemerintah ini mesti dijaga.

“Pemerintahannya itu menyandang tanggung tanggapan kepada memakmurkan masyarakat beserta teriring doa agar hasil pertanian kita lebih bagus dari masa depan. Dari 31 kecamatan ini, perlu diketahui seluruh sedekahnya ada semua. Semua hasil kekayaan alam beserta pertanian seluruh Indonesia ada dari Jember,” sambungnya.

Soal sertifikat dari Kementan RI untuk varietas unggulan buah durian. Hendy menjelaskan, Pemkab Jember menerima dua sertifikat.

“Dua sertifikasi itu atas Kementan RI, bahwa kita punya dua varietas buah durian unggul atas Jember. Tapi itu masih awal, karena total kita ada kurang lebih 39 varietas unggul buah durian atas Jember. Ini masih kita prosedur pengajuan sertifikasi ke Kementan RI, sesangkat nanti durian asal Jember ini luber potensinya. Selain itu kita terus punya varietas unggul buah lainnya, laksana kelengkeng, jambu air, selanjutnya terus terbersarang palawija yang lain terus macam-macam. Itu masih kita prosedur,” ulasnya.

“Ini kesempatan gemar membantu akan disertifikasi, karena nantinya akan tidak diakui orang lain. Juga nilai dengan kualitas buah lagi palawija unggul dengan Jember akan semakin naik. Jadi lebih dipercaya masyarakat, juga memberikan keuntungan buat pertanian dempet Jember,” imbuhnya.